Agama & BudayaGlobalKabupaten MaybratKota SorongPapua BaratSosial

Soal Pengungsi Maybrat Ini Pernyataan Pastor Felix dan Tokoh Intelektual.

Sorong,WartaPapua.Id,- Pastor Paroki Santo Andreas Ayata, Aifat Timur, Keuskupan Manokwari-Sorong, Felix Sabu, Pr menyatakan, ia dan segenap umat sesungguhnya menyimpan kerinduan yang amat mendalam untuk kembali ke Aifat Timur. Namun pihaknya mengaku hingga kini belum juga ada kepastian yang jelas dari Pemda Maybrat soal jaminan keamanan seperti apa yang menjadi dasar mereka harus kembali ke sana.

Penyataan Itu diutarakan Pastor Felix saat didampingi sejumlah intelektual Aifat Timur Raya usai ibadah misa masal yang digelar khusus bersama pengungsi Maybrat yang ada di kota dan kabupaten sorong pada, sabtu (12/3/2020) kemarin di Gereja Katolik Santo Petrus Remu Kota Sorong.

Soal Pengungsi Maybrat Ini Pernyataan Pastor Felix dan Tokoh Intelektual.

“Kami semua umat dan warga masyarakat yang masih berada di tempat-tempat pengungsian baik di sekitar wilayah Kabupaten Maybrat maupun di Kota dan Kabupaten Sorong, kami sangat merindukan untuk pulang ke kampung halaman kami. Tapi kami semua belum bisa pulang apabila belum ada keputusan tertulis yang jelas dari pemerintah,” kata Felix.

Selain pemerintah, secara internal gereja, ia berkata, pihaknya juga masih harus menunggu himbauan resmi dari Uskup Manokwari Sorong, Mgr Hilarion Datus Lega,Pr. Pastor Felix juga dalam kesempatan yang sama menyebutkan, situasi terkini yang terjadi di Aifat Timur bukan karena kehendak masyarakat Aifat Timur, namun hal tersebut sudah menjadi masalah umum bagi orang Papua, bahkan dunia.

“Jadi tolong jangan menjustifikasi kami orang Aifat Timur adalah orang yang tidak baik atau orang jahat, tidak…! kami semua orang baik. Ini bukan persoalan Aifat Timur, tetapi ini persoalan dunia, oleh karena itu kita harus selesaikan dengan baik,” tegas dia.

Senada disampaikan intelektual Aifat Timur, Ulis Sasior, ia mengatakan sebelum kepulangan warga ke kampung masing-masing, pemda Maybrat diminta lebih dulu membenahi aset mereka seperti rumah-rumah dan sebagainya yang telah rusak. Ia minta pemda setempat mesti bertanggungjawab mengembalikan psikologi warga yang telah terganggu. Dan terakhir, alumni SMP negeri 1 Ayawasi ini berharap pemda dalam waktu dekat ini harus adakan pertemuan secara terbuka bersama intelektual dan masyarakat Aifat Timur sebelum pulang.

“Hari mereka pulang tapi hanya sebentar saja babat rumput bersih-bersih kampung tapi nanti mereka kembali lagi, jadi itu harapan kami. Kami juga ingin pemerintah kalau buat pertemuan jangan tertutup, harus digelar secara resmi dan terbuka untuk seluruh orang Aifat Timur yang terkena dampak,”harapnya.(Charles F)

Warta Papua

Official FB : https://fb.wartapapua.id Official IG : https://ig.wartapapua.id

Related Articles

Tinggalkan Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
%d blogger menyukai ini:

Adblock Detected

Mohon Untuk Disable Adblock Browser Anda