Penyaluran BPNT Triwulan Satu di Maybrat Sukses dan Diapresiasi KPM.

Maybrat, WartaPapua.Id,-Dinas Sosial Kabupaten Maybrat melakukan pembayaran uang bantuan pangan non tunai (BPNT/Sembako) triwulan pertama dari januari hingga maret 2022 kepada 2.766 keluarga penerima manfaat (KPM). Pembayaran dibuka langsung Sekda Maybrat melalui Asisten Dua Engelbertus Turot, didampingi Kepala Dinas Sosial, Magdalena Tenau, dan Kepala Kantor Pos Sorong, Rabu (16/3/2022), di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat, di Kumurkek.
Turut hadir di kesempatan tersebut, Kapolsek Aifat, Ipda I Putu Ajustya Sandivtha, Dandramil Aifat, Komunitas Intelijen, Perwakilan Kepala Distrik, seluruh KPM, dan para insan pers. Pembayaran dilakukan pihak Kantor Pos Sorong selama dua hari, yakni dari tanggal 16-17 Maret di Kumurkek.

Dalam Sambutannya, Engelbertus berharap uluran pemerintah pusat melalui kemensos tersebut dapat berguna bagi keluarga penerima manfaat. Kepada KPM, Dia pun berharap sedikit bantuan yang didapat kiranya digunakan baik untuk hal yang positif dalam keluarga. Engel juga sampaikan terima kasih dan penghargaan buat Kepala Dinas Sosial dan Kantor Pos Sorong atas sinergitas yang baik sehingga bansos ini dapat tersalur, termasuk aparat keamanan yang turut mengawal proses pembayaran ini.
Menurutnya, di masa pandemi ini pemerintah telah memberi banyak bantuan sosial kepada warga. Terutama uang, ia mengatakan bila KPM memanfaatkan itu untuk hal-hal positif seperti membuat usaha dan sebagainya, termasuk menyisihkan sedikit buat perpuluhan di gereja, tentu akan berdampak baik untuk keluarga di dalam rumah tangganya.
“Sekali lagi kami atas nama pemerintah menghimbau kepada semua keluarga bahwa bantuan dari pemerintah ini digunakan secara baik untuk kepentingan keluarga, sisihkan berapa untuk perpuluhan di gereja, jangan kasih ke togel,” tegas Engelbertus.
Senada disampaikan Kadis Magdalena Tenau, ia mengatakan bantuan yang diberikan pemerintah dalam rangka pandemi covid 19 ini kiranya tak dilihat dari besar dan kecilnya bantuan. Namun inilah perhatian pemerintah yang mesti disyukuri dan digunakan dengan baik untuk kebutuhan makan minum, termasuk biayain berobat apabila sakit. Apalagi membeli minuman keras dan rokok, sama sekali tidak dianjurkanya.
“Diharapkan juga dengan modal ini bisa dimulai hal-hal yang kecil seperti jual pinang, jual BBM, jual kue dan lain-lain sehingga ada pendapatan setiap bulan, karena kan bukan cuma 1 kali ini saja dapat bantuan, tetapi sudah dimulai sebelumnya juga,” kada Kadis.
Kemudian, dia mengatakan bantuan tahun ini tak sama seperti tahun-tahun sebelumnya, lantaran program bantuan tahun ini dibawah pengawasan ketat kejaksaan dan BPK-RI untuk daerah seluruh Indonesia. Dan bukan lagi dibayar melalui bank daerah maupun swasta, hanya lewat Kantor Pos, dan dalam bentuk tunai, bukan lagi sembako.
“Kemudian persyaratannya sudah tidak bisa lagi diwakili, tetapi oknum KMP yang bersangkutan yang datang dengan membawa KTP. Hanya yang bisa diwakili cuma mereka yang kategori kelompok berkebutuhan khusus seperti lansia atau orang cacat, dengan catatan tunjukan KTP mereka yang berkebutuhan khusus,”jelas Kasis Sosial.
Saat yang sama, Kadis Magdalena mengusulkan ke pemerintah pusat dalam hal ini kemensos RI agar pembayaran berikut harus dilakukan secara kolektif. Hal itu diusulkan pertimbangan kondisi geografis wilayah Papua yang secara umum tak mendukung proses pembayaran yang optimal, termasuk juga situasi kamtibmas yang kurang menjamin.
“Yang Berikut adalah masalah biaya transportasi yang sangat tinggi, dan tidak sebanding dengan uang yang mereka terima, jadi diharapkan agar pembayaran berikut harus pemerintah ambil kebijakan dilakukan secara kolektif,” pinta dia.
Kepada wartawan, Kadis Magdalena Tenau melaporkan bahwa total KPM di Maybrat yang terdata sebagai penerima BPNT ada sebanyak 2.766 KPM. Dimana, per KPM berhak menerima Rp.200 ribu perbulan, karena 3 bulan dari Januari hingga Maret, jadi totalnya Rp.600 ribu per KPM.
“BPNT yang disalurkan ini tiga bulan dengan uang sebesar Rp. 600.000 per KPM. Karena per bulanya Rp. 200.000, jadi dibayar total 600 ribu,” ujar Kadis.
Salah satu penerima manfaat, Alexander Taa mengaku berterima kasih kepada pemerintah atas bantuan tersebut. Menurutnya, nominal yang diterima sudah lebih dari cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari dimasa pandemi ini.
“Bantuan ini kalau mau dilihat dari para pengusaha, itu sangat kecil. Tapi bagi kami masyarakat, bantuan ini sangat besar. Dan saya secara pribadi sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan berbagai jenis bantuan,” kata Alex (Charles F)