Temu Misdinar III TPW Maybrat Segera Digelar Pekan Depan

Teminabuan,WartaPapua.Id, Tim Pastoral Wilayah Maybrat bersama Dewan Paroki St Albertus Agung Teminabuan akan menggelar “Temu Misdinar III – Knights of The Altar – Paroki St. Albertus Agung, Teminabuan”, serentak sebagai “Temu Raya Misdinar Wilayah Pastoral Maybrat” Tahun 2022. Paroki St. Albertus Agung, Teminabuan dipercayakan sebagai penyelenggara kegiatan.
Kegiatan yang direncanakan dilaksanakan pada Jumat-Sabtu, 29-30 April 2022 akan dilaksanakan di Kompleks Gereja Stasi St. Maria, Ayamaru yang dipusatkan di eks-Gedung Kantor Sekretariat Daerah Kab. Maybrat; sedangkan keseluruhan pertemuan akan berpusat di eks-Kantor DPRD Maybrat, yang berada di seputaran Gereja St. Maria, Ayamaru.
Pernyataan ini disampaikan melalui P. Zepto-Triffon Polii Pastor Paroki Santo Albertus Agung, Teminabuan dalam release yang diterima media ini, 23 April 2022
Menurut Pastor Zepto-Triffon Polii selaku Pastor Paroki Santo Albertus Agung, Teminabuan Pelaksanaan kegiatan ini akan melibatkan 45 anak dan 7 pendamping Paroki St. Albertus Agung, Teminabuan,10 anak dan 3 pendamping dari Stasi St Petrus Moswaren,25 anak dan 3 pendamping dari Stasi St. Maria, Ayamaru, 20 anak dan 3 pendamping dari Paroki St. Yosef Ayawasi ,10 anak dan 2 pendamping dari Stasi Santo Paulus Kumurkek Paroki Ayawasi, 10 anak dan 2 pendamping dari , Stasi Santo Ambrosius Suswa dan 10 anak dan 2 pendamping dari Paroki St Andreas Ayata dan akan di damping oleh 6 Orang Pastor dengan Total peserta sebanyak 128 anak, 22 pendamping, 6 Orang Pastor.
Menurutnya Menjadi misdinar/misdienaar (disebut juga: Putra-Putri Altar [altar boy/girl], Pelayan Altar [altar server], ksatria altar (knight of the altar]) sungguh merupakan suatu kehormatan.Lewat pelayanan khusus dalam perayaan liturgi, seseorang ikut ambil bagian secara sangat dekat di panti imam, tempat di mana terdapat mimbar, tempat Sabda Tuhan diwartakan dan altar, tempat roti dan anggur dikonsekrasi menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
Selain itu Menjadi misdinar bukan sekedar menjadi “petugas” dalam misa, untuk ambil dan bawa barang-barang liturgis atau melakukan tindakan-tindakan teknis-fungsional ttu. Menjadi misdinar sesungguhnya menjadi orang yang dibina dan membina diri, ditempa dan menempa diri; bukan saja untuk menjadi pelayan yang trampil, tetapi terutama menjadi pribadi kristiani Katolik yang tangguh. Training memang penting, tetapi formatio jauh lebih penting.
Dalam rangka Temu Misdinar III – Knights Of The Altar – Paroki St. Albertus Agung Teminabuan. Sebelumnya pada tahun 2022 , Paroki St. Albertus Agung, Teminabuan menyelenggarakan “Temu Misdinar III – Knights Of The Altar – Paroki St. Albertus Agung, Teminabuan” suatu kegiatan tahunan sejak 2019 (Catatan: pertemuan bulan Mei 2020 batal karena pandemi COVID-19). Temu Misdinar ini menjadi ajang pembentukan dan pengembangan nilai-nilai manusiawi, gerejawi dan kristiani.
“ Siapa yang mengembangkan nilai-nilai ini? Baik para peserta, pembina, dan pendamping; juga orang tua, bahkan para pengurus Gereja di semua tingkatan: Lingkungan/Stasi/Paroki. Semua elemen umat memetik manfaat dari seluruh tahapan kegiatan ini. ,ujarnya
Lebih lanjut jelasnya bahwa Temu Misdinar ini sungguh merupakan suatu kesempatan pembelajaran. Lebih dari itu, kegiatan ini sangat berkontribusi bagi proses formatio-iman umat, khususnya setiap anak pada jenjangnya. Dengan demikian, kami selalu menghayati Temu Misdinar sebagai, bukan semata-mata sebagai kegiatan anak-anak, melainkan kegiatan Paroki St. Albertus Agung dalam konteks Keuskupan Manokwari-Sorong.
Dijelaskan juga bahwa Temu Raya Misdinar – Wilayah Pastoral Maybrat,Dilaksanakan dengan Dengan melihat prospek yang amat positif tersebut, Rapat Tim Pastoral Wilayah Maybrat (meliputi 4 Paroki: Ayawasi, Teminabuan, Ayata, dan Suswa) bertempat di Suswa pada Kamis, 3 Maret 2022, memutuskan bahwa “Temu Misdinar III – Knigths of The Altar – Paroki St. Albertus Agung, Teminabuan” ditingkatkan statusnya sebagai Kegiatan Tingkat Wilayah Pastoral Maybrat, Paroki St. Albertus Agung dipercayakan menetapkan kuota peserta, dan sepenuhnya menjadi penyelenggara kegiatan, dengan tetap melibatkan peserta dari empat (pra)paroki se-Wilayah Pastoral Maybrat. Untuk selanjutnya, pertemuan pada tingkat wilayah pastoral ini disebut sebagai “Temu Raya Misdinar – Wilayah Pastoral Maybrat”.
Ditambahkanya bahwa Meskipun pada saat ini pandemi Covid-19 telah berubah status menjadi endemi; dan jumlah kasus di kawasan Maybrat dan Sorsel sudah sangat minim dan terus menurun, tapi pihaknya tetap memberlakukan kewajiban mengenakan masker dalam kegiatan ini, serta menjamin ketersediaan air-cuci yang memadai, serta menyediakan hand sanitizer.
Pastor menghimbau kepada umat dan orang tua peserta kegiatan untuk bertanggung jawab mendukung pelaksanaankegiatan ini . Pertama-tama, kita perlu mendorong dan melapangkan anak-anak kita untuk turut dalam kegiatan pembinaan ini. Kedua, menjamin dukungan finansial. Oleh karena itu, sebagaimana yang sudah berlangsung sejak tahun-tahun yang lampau, setiap Lingkungan dan Stasi hendaknya memandang sebagai kewajibannya untuk mendukung kegiatan ini secara finansial. Dengan inilah sebenarnya kita semakin menegaskan diri sebagai Paroki yang maju, mandiri dan bermartabat. (**/Red)