Peringati Hari Pepera, Petisi Rakyat Papua Sorong Raya Gelar Aksi Demo

SORONG, Wartapapua.id – Dalam rangka memperingati Hari Pepera yang jatuh pada tanggal 14 Juli, Petisi Rakyat Papua (PRP) wilayah Sorong Raya menggelar aksi demo damai di perempatan lampu merah depan Gereja Maranatha Remu, Kelurahan Remu Utara Kota Sorong, (14/7).
Masa aksi berkumpul pada beberapa titik seperti depan Toko Yohan, depan pompa bensin jalan Jenderal Sudirman, depan kampus Unamin, lampu merah km 10 yang kemudian berkumpul di depan menjadi satu didepan lampu merah Maranatha.
Setelah berkumpul dilanjutkan dengan orasi dari Jefry Babon Pondawa yang dalam orasinya Jefry mengulas sejarah terjadinya masalah dalam pelaksanaan Pepera pada 14 Juli 1969 yang mana saat itu warga Papua berjumlah kurang lebih 8ribu lebih.
Namun yang dipilih oleh dewan musyawarah hanya berjumlah 1025 orang, padahal sistim yang digunakan saat itu adalah One Man One Vote.
Selain berorasi terkait Pepera Jefry juga menyampaikan orasi terkait penolakan bangsa Papua atas kebijakan pemerintah pusat dengan mengesahkan Undang-Undang Otonomi Khusus jilid II tahun 2021 dan menetapkan Undang-Undang pemekaran 3 Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Papua yakni Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Pegunungan Tengah.
Jefry menambahkan, masa pendemo tidak akan bubar sebelum Ketua DPRD Kota Sorong hadir dan menerima aspirasi kami.
“Kami minta Ketua DPRD Kota Sorong untuk hadir karena sudah 14 kali aksi demo yang kami lakukan Ketua DPRD Kota Sorong tidak pernah hadir dan menerima aspirasi dari kami,” ungkap Jefry.
Sementara perwakilan perempuan Papua dalam orasi menyampaikan kekuatiran bangsa Papua atas pemberlakuan dan pemekaran DOB di tanah Papua karena kedepan nanti tidak akan mensejahterakan bangsa Papua.
“Kami bangsa Papua meminta kepada pemerintah NKRI untuk mencabut pemberlakuan UU Otsus jilid II dan UU pemekaran 3 provinsi karena UU tersebut tidak akan mensejahterakan orang Papua tetapi kami menginginkan dilaksanakan referendum untuk menentukan nasip sendiri,” ujarnya.
Sementara Kapolresta Sorong, AKBP Johanes Kindangen saat ditemui awak media disela-sela pengamanan aksi demo mengatakan, untuk menjawab permintaan para pendemo agar menghadirkan ibu Ketua DPRD Kota Sorong di lokasi demo untuk menerima aspirasi, namun setelah berkomunikasi pihak DPRD tidak dapat memenuhi permintaan pendemo karena saat ini adalah masa reses sehingga hampir semua anggota dewan berada di Jakarta.
“Kami sudah berusaha untuk menghubungi pihak DPRD tetapi jawaban mereka saat ini masa reses jadi hampir semua anggota dewan berada di luar kota Sorong,” ujar Kapolresta Sorong Kota.
Kopoltesta dalam kesempatan itu juga menyampaikan, untuk mengamankan aksi demo hari ini Polresta Sorong Kota mempersiapkan 250 personil.
“Kami telah menyiapkan 250 personil untuk mengamankan aksi demo kali ini,” kata Kapolresta Sorong Kota.
Masa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tenang setelah dilakukan negosiasi dengan pihak Polresta Sorong. (JASON)