Dukcapil Sorong Selatan Terus Gencar Canangkan Program Flaminggu Bagi Warga
Teminabuan,Wartapapua.Id,Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sorong Selatan James Imanuel. Tipawael, S.Sos, M.Si menggelar Program Flaminggu atau Fokus Pelayanan Hari Minggu yang digelar diberbagai distrik Kabupaten Sorong Selatan.
Program perubahan ini merupakan Strategi Pelayanan Dinas Dukcapil yang membahagiakan demi terwujudnya masyarakat Sadar Adminduk dan capaian target pelayanan 100 % (seratus prosen).ditahun 2024.
Strategi yang mempertimbangkan social cultural dan kondisi wilayah serta potensi sumber daya yang tersedia yang dilakukan dengan cara mengembangkan metode pelayanan Jemput Bola (JEBOL) yang disesuaikan dengan kebiasaan hidup masyarakat kampung dimana biasanya mereka tinggal di dusun-dusun untuk berkebun, berburu serta meramu dan pada hari minggu mereka kembali ke pusat desa untuk berkumpul dengan keluarga atau beribadah pada hari minggu.
James Imanuel. Tipawael, S.Sos, M. Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sorong Selatan kepada media ini menjelaskan bahwa Prinsip dari Pelaksanaan pelayanan hari minggu ini ditentukan oleh permintaan dari masing-masing jemaat sehingga disesuaikan dengan permintaan warga yang artinya bahwa warga akan mengatur jumlah masyarakat yang akan dilayani dan menginformasikan kepada kita berapa orang yang perekaman KTP, kemudian membuat Akta Kelahiran, KTP Anak ,Kartu Keluarga kemudian lebih utama itu tentang pernikahan yaitu berapa orang yang hendak nikah masal misalnya
Menurutnya setelah itu kita akan meyesuaikan dengan permintaan mereka biasanya hari Minggu tetapi tidak menutup kemungkinan untuk hari-hari lain juga kalau memang diatur
Selama ini kita sudah lakukan di beberapa jemaat misalnya di Jemaat Eden Keyen,Distrik Teminabuan, Jemaat Sion Sungguer Distrik Wayer Jemaat Unggi Distrik Moswaren juga di Kampung Nebes dan Tapas Distrik Kokoda
Dalam pelayanaan hari minggu ini ada tambahan kegiatan yaitu pelayanan nikah masal bagi umat Muslim yang mana kita sudah laksanakan di Distrik Kokoda yang mana pendaftar sebanyak 100 orang akan tetapi yang nikah sebanyak 93 pasang dan disamping itu ada pendaftaran sidang itsbad 503 pasang bagi yang sudah berumah tangga yang sudah pernah nikah dibawah tangan yang dilakukan oleh penghulu yang disahkan oleh majelis pengadilan agama itu yang mendaftar sekitar 500 pasang kemudian kita kroscek data yang yang lengkap 300 lebih itu kita sudah ajukan ke kantor kementrian agama dan sementara ini akan diagendakan untuk dilakukan sidang itsbad dalama rangka pengesahan nikah bagi keluarga yang telah nikah dibawa tangan
Harapannya kita dapat melakukan pelayanan secara menyeluruh kita menggunakan berbagai cara berbagai strategi dengan melibatkan hampir sebagian stakeholder yang dapat membantu kami, kami melakukan kerjasama dengan dinas pemberdayaan perempuan, GOW serta PKK, Dharma Wanita Persatuan , Kementrian Agama,Pengadilan Agama,serta seluruh gereja yang ada di Klasis Teminabuan
Kita berharap bahwa dengan pelayanan seperti itu masyarakat semua bisa tersentuh pelayanan dan dapat lebih berbahagia dengan pelayanan kita yang sesuai dengan moto kita bahwa pelayanan yang membahagiakan
Dengan pelayanan yang baik capaian kita dalam pelayanan dukcapil ini dapat mencapai 100 persen sehingga masalah-masalah yang berkaitan dengan data kependudukan ini dapat terselesaikan misaalnya masalah tidak dapat BLT, bantuan social,tidak dapat BPJS dan lainnya sehingga itu mungkin dapat teratasi dengan program kita ini dan juga dalam rangka persiapan pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah serta presiden RI pada tahun 2024 mendatang
Kita berharap bahwa kita sudah bisah mencapai 100%kalau memang memungkinkan sehingga data kita yang valid untuk seluruh kepentingan
Program Flaminggu atau Fokus Pelayanan Hari Minggu merupakan salah satu inovasi yang kami lakukan di Dinas DUKCAPIL Kabupaten Sorong Selatan yaitu pelayanan hari minggu dimana inovasi ini sebenarnya bagian dari jemput bola yang selama ini diterapkan di Dinas Dukcapil dimodifikasi sedemikian rupa.
Pelaksanaan jemput bola selama ini dirasakan kurang efektif karena sebagian masyarakat belum sadar tentang pentingnya dokumen kependudukan serta adat istiadat yang masih menghambat dalam proses-proses tertentu misalnya adat maskawin yang boleh nikah gereja dan sipil serta anak-anak yang belum ada akte kelahiran karena orang tuanya belum menikah
Disamping itu pola hidup masyarakat di kabupaten Sorong Selatan terutama daerah terpencil sedikit berbeda dimana mereka setiap hari dari Senin hingga Sabtu berada di dusun masing-masing
Disini pola hidup masyarakat satu marga tidak bisah mencari atau berburu serta mengolah tanah atau kebun wilayah adat marga yang lain oleh sebab itu mereka harus kembali ke dusun masing-masing
Didesa yang jauh biasanya kembali kewilayah adatnya untuk mencari nafkah dan biasanya hari Sabtu mereka kumpul di kampung dalam rangka membawa hasil bahan makanan untuk keluarga ayang ada dikampung dan mempersiapkan diri untuk beribadah pada hari Minggu oleh sebab itu Pelaksanaan jemput bola yang dilaksanakan oleh dinas Dukcapil tidak afektif karena kalau kita datang bukan hari Senin sampai Sabtu masyarakat tidak berkumpul semua masih ada didusun masing-masing
Oleh sebab itu salah satu strategis kita yaitu pelayanan hari Minggu serta melibatkan tokoh agama,pengurus gereja atau majelis ini dianggap lebih sesuai dengan kondisi kita selama ini.
Masyarakat lebih cenderung lebih mendengarkan perintah tokoh agama tokoh adat dari pada pemerintah dari kepala kampung dan aparat kampung lainnya
Maka strategi ini kita harapkankan bisa memberi solusi sehingga pada waktu kita turun ke kampung-kampung pada hari Sabtu dan Minggu masyarakat ada dan mereka sudah diarahkan oleh pengurus gereja untuk mengikuti pelayanan Adminduk yang dilaksanakan oleh Tim,”Ujarnya (Team/Red)
