“ Hari Malaria Sedunia Tahun 2023 “Kemenkes Apresiasi Sorong Selatan Bebas Malaria
Teminabuan,Warta Papua.Id,-Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dan Direktur Jenderal P2P melaksanakan Kegiatan Temu Media dalam rangka Hari Malaria Seluruh Dunia Tahun 2023,yang digelar secara daring bersama Awak Media Nasional,Papua Barat dan Media Lokal Sorong Selatan Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan.2 Mei 2023 bertempat Di Media Center Kantor Bupati Sorong Selatan.
Temu media ini digelar untuk mengetahui sejauh mana kinerja Pemkab Sorong Selatan bersama Kemenkes RI dan pihak terkait bersinergi mengeliminir penyakit Malaria di Sorong Selatan.
Keberhasilan ini yang pertama di seluruh Tanah Papua sehingga dapat menjadi contoh bagi kabupaten kota lainya di Indonesia Timur dan wilayah lainya untuk bersama mengeliminasi penyakit malaria Pernyataan ini disampaikan Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan RI Dr.dr.Maxi Rein Rondonuwu,DHSM.,MARS dalam pertemuan melalui aplikasi Zoom Meting.
Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan RI Dr.dr.Maxi Rein Rondonuwu,DHSM.,MARS saat menyampaikan sambutan dan arahan dalam acara Hari Malaria Seluruh Dunia Tahun 2023.pada Kegiatan Temu Media menjelaskan bahwa tentunya kami menyampaikan terimakasih kepada Bupati Sorong Selatan yang diwakili oleh Sekda karena ini merupakan hal yang penting,karena kita bertekad sesuai dengan kebijakan global kita akan sama-sama melakukan eliminasi malaria dan tuberkolose hingga tahun 2030 mendatang
Dijelaskan bahwa eliminasi malaria merupakan program prioritas nasional dan kita mengikuti kebijakan global khususnya tentang malaria dan tuberkolosis hingga tahun 2030
Lebih lanjut tambahnya bahwa kita ketahui bersama kasus malaria di Indonesia setiap tahun meningkat dan yang paling banyak kasus malaria di wilayah timur khususnya di Papua, Papua Barat, Maluku dan juga ada di NTT hampir 89 % kasus berada di wilayah itu dan kita ketahui bersama untuk daerah lain di Jawa Sumatera rata-rata sudah eliminasi,” ungkapnya .
Dan kita harus mengejar terus untuk eliminasi malaria di tingkat Kabupaten Kota 514 Kabupaten Kota dan sebanyak 272 yang sudah tereliminasi atau sekitar 72% dan kita targetkan hingga tahun 2024 ini diharapkan seluruh Propinsi dan saat ini ada 5 Propinsi yang sudah mencapai eliminasi malaria dan tahun ini juga ada tambahan
Di harapkan diKabupaten Kota dimana Propinsi yang sudah mengalami eliminasi diharapkan Provinsi tersebut dapat mengejar eliminasi regional.
Harapan kami malaria di Indonesia dapat dikendalikan dan secara khusus di wilayah timur , tentu peran dari bupati dan wali kota serta gubernur untuk bagaimana mendorong daerah untuk melakukan percepatan eliminasi dan kami apresiasi bahwa di tahun ini, 1 Kabupaten di Propinsi Papua barat yaitu Kabupaten Sorong Selatan dapat mencapai eliminasi malaria dan kami harapkan tahun yang akan datang lebih banyak lagi kabupaten kota Di Papua yang dapat mengikuti Kabupaten Sorong Selatan untuk mencapai eliminasi malaria..
Kami harapkan peran dari semua stakeholder untuk bagaimana meningkatkan dengan investasi inovasi sehingga Indonesia dapat bebas dari malaria,” tutupnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sorong Selatan Ir.Dance Nauw,SP,MSi,IPM dalam penyampaian Success story sebagai upaya eliminasi malaria di Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat yang merupakan Kabupaten pertama eliminasi malaria di Kepulauan Papua menjelaskan bahwa sejumlah jenis kegiatan yang telah dilaksanakan pemkab Sorong Selatan diantaranya sejak tahun 2009 hingga Tahun 2014 telah dilaksanakan distribusi kelambu massal sebanyak 87.480 Buah, kemudian Pada 2009-2015 dilaksanakan pelatihan bagi 19 Analis ,17 Surveilans,12 Bidan ,dan 3 Dokter pada 2009 -2017 MBS dan IRS di wilayah endemis tinggi dengan pembentukan kader malaria,kemudian pada 2017-sekarang program bela kampung pilot projek strategi bertahan PE 1,2,5 Provinsi Papua Barat,Pada tahun 2020 hingga sekarang pembentukan TIM advokasi dan penilaian mandiri dan tindak lanjut hasil penilaian ,pelatihan entomolog, CUT ATLM
Dan pada Tahun 2020 sampai dengan tahun 2022 dilakukan Pemetaan reseptifitas ,pengendalian jentik, refresing FE,SKDR,surveilans migrasi,perjanjian lintas batas
Sekda menambahkan bahwa kasus malaria yang ada di Sorong Selatan pada umumnya berasal dari Kasus Malaria Inport atau berasal dari Pasien yang melakukan mutasi dari luar Sorong Selatan..(Team/Red)