Ketua DAP Wilayah Adat Doberay Apresiasi Perjuangan Ketua FK Masyarakat Imekko Bersatu dan Rektor Nusa Putera

SORONG, wartapapua.id – Perjuangan yang dilakukan oleh Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Imekko Bersatu, Ferdinand Ferry Onim dan Rektor Universitas Nusa Putera Sukabumi, Jawa Barat, Dr. Kurniawan,S.T.MM yang sudah bisa mendidik dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua yang berkualitas.
Perjuangan Ferry dan Rektor Universitas Nusa Putera yang selama 4 tahun ini perlu diapresiasi oleh kita semua termasuk pemerintah daerah kabupaten/kota maupun Pemprov Papua Barat Daya. Demikian dikatakan Ketua Dewan Adat Papua Wilayah Adat Doberay, Mananwir Paul Finsen Mayor, S.IP, CM.NNLP saat ditemui media ini di Kantor Sekretariat Perwakilan DAP Wilayah Adat Doberay, Jalan Pendidikan Kota Sorong, 30 April 2023, siang tadi.
Dikatakan Mananwir, perjuangan Ferry Onim dalam menjawab ketersediaan sumber daya manusia Papua yang masih kurang bukan hal yang mudah, semudah membalik telapak tangan tetapi butuh perjuangan bukan sana tenaga namun dana juga, namun dengan tekad yang kuat membuat sehingga Ferry mampu mencari Universitas yang dapat menerima bahkan mampu memberikanย bea siswa kepada anak-anak Papua sehingga dengan keterbatasan anak-anak Papua dapat bersekolah dengan gratis.
Lanjut Mananwir, Ferry Onim bukan siapa-siapa, dia hanya seorang anak Papua yang juga penuh dengan keterbatasan dan sama dengan anak Papua lainnya namun dengan tekad ingin mencerdaskan dan mengangkat harkat dan martabat Orang Asli Papua maka dirinya berhasil menjadi salah satu Ketua program Bea Siswa 1000 Bagi Anak Negeri di Universitas Nusa Putera Sukabumi Jawa Barat dan sudah berhasil mengirimkan kurang lebih 150 anak Papua yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi tersebut.
“Anak Papua seperti Ferry inilah yang patut dicontoh karena dia sudah boleh menjawab persoalan UU Otonomi Khusus sekalipun dengan keterbatasannya padahal dana Otaus yang diperoleh Pemerintah Daerah dari Pemerintah pusat sangat lah besar namun kenyataannya masih 600 ribu lebih anak Papua usia sekolah yang tidak dapat mengenyam pendidikan dengan baik,” terang Mananwir. (jason)